MENYIAPKAN ANAK MUDA YANG BERINTELEKTUALITAS LAGI BERAKHLAK MULIA

0

wakafilmunusantara.com, Yordania – Sejarah hak-hak perempuan dalam Islam adalah perjalanan yang melintasi zaman dan ruang, merentang dari masa awal Islam hingga dinamika kontemporer yang menggugah pikiran. Dalam peradaban Islam, hak-hak perempuan memiliki posisi sentral yang ditekankan dalam ajaran agama, menciptakan fondasi yang kuat bagi kesetaraan dan perlindungan hak-hak mereka.

Dari masa kenabian Nabi Muhammad SAW hingga masa-masa kekhalifahan, sejarah Islam mencatat peran luar biasa perempuan dalam berbagai bidang kehidupan. Mereka tidak hanya menjadi penolong Nabi, tetapi juga pemimpin, cendekiawan, dan pelaku bisnis yang berpengaruh. Kesetaraan hak perempuan dalam hal kepemilikan, warisan, dan pendidikan menjadi sorotan dalam konstruksi sosial awal umat Islam.

Bung karno dalam pidatonya pernah mengatakan “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”[1] Tentunya pemuda yang dimaksud bung karno tersebut, bukanlah pemuda kaleng-kalengan, lemah, atau miskin ilmu. Ungkapan beliau tersebut menggambarkan akan pentingnya anak muda yang berani dan cerdas untuk bisa mengguncangkan dunia. Namun di zaman sekarang yang kita butuhkan bukan hanya kecerdasan, tapi ada yang lebih penting yaitu berakhlak mulia. Bisa dilihat kualitas moralitas anak muda zaman now, fenomena sibuk dengan medsos, narkoba, dan jauh dari agama. Loh bukannya cerdas udh cukup? Nggak bro, yang pintar sudah jutaan tapi yang berakhlak mulia bagaikan intan permata yang ketimbun dalam tanah. Maka tulisan ini akan mencoba membahas, bagaimana mewujudkan anak muda yang berintelektualitas lagi berakhlak mulia.

PEMBAHASAN

Mewujudkan generasi yang berintelektualitas lagi berakhlak mulia merupakan sebuah proyek besar. Dan tentu untuk mewujudkannya tidak mungkin bim salabim artinya terwujud begitu saja, tapi butuh yang namanya proses dan perjuangan. Apalagi di zaman now tantangannya sangat berat, disaat anak muda lebih suka dengan hiburan, menghabiskan waktu dengan gedget, pacaran, perzinaan, bahkan tawuran. Menjadi sebuah tugas bersama yang harus melibatkan banyak pihak, baik negara, masyarakat, dan juga keluarga. Jika ada ketimpangan satu sama lain, maka akan ada hambatan dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Misalkan disaat orang tua sudah berusaha mendidik anak dengan baik, tapi lingkungan di sekitarnya buruk, kemungkinan dia akan tertular dengan lingkungan tersebut. Oleh karna itu, masyarakat juga harus ikut serta menjaga, mengamati, dan mendidik anak muda di lingkunganya.

Lalu bagaimana cara mewujudkan generasi muda yang berintelektualitas lagi berakhlak mulia, setidaknya ada beberapa yang harus dilakukan;

MENDIDIK ANAK SEJAK DINI

Jika ingin melahirkan generasi muda yang cerdas lagi berakhlak mulia, maka jangan tanggung- tanggung. Siapkan lansung sejak awal, yaitu menerapkan pendidikan kepada anak sejak masih kecil. Dan ternyata itu tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal 1 yang berbunyi “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.”[2]

Pada usia dini (0-5 tahun) anak-anak berada di fase pembentukan karakter hingga pengembangan intelegensi. Di usia dini anak mampu menyerap informasi dengan sangat cepat,[3] dan juga otak atau pengetahuan anak belum terlalu terkotori dengan informasi atau budaya buruk dari luar. Jadi, tanamkan pada mereka ajaran baik, isilah dengan asupan yang positif, jika salah nasehati agar dia tau mana yang baik dan buruk, sebelum otaknya dimasuki dengan ajaran dan budaya buruk. Oleh sebab itu, peran dari keluarga sangat dibutuhkan untuk mendidik dan membentuk karakter mereka. Dan jangan anggap remeh kesalahan kecil yang dilakukannya, seperti berkata kotor, karna jika dibiarkan itu bisa menjadi sebuah karakter dirinya, maka tegur lansung supaya dia tahu bahwa itu salah.

Namun jangan lupa! Sebelum mendidik anak hendaknya calon pendidiknya juga harus mempunyai karakter yang baik dan berpendidikan. Bagi calon orangtua, khususnya perempuan jadilah perempuan yang cerdas, berakhlak mulia, karna perempuan akan menjadi madrasah pertama bagi anaknya. Seorang motivator berkata “Pengen melihat masa depan suatu negara, cek perempuanya. Pengen menghancurkan suatu negera, hancurkan karakter perempuanya, karna menghancurkan perempuan sama dengan menghancurkan generasi selajutnya, kenapa? Perempuan adalah madrasah pertama.”[4]

TOTALITAS MENUNTUT ILMU

Belajar itu jalan untuk menghindari diri dari miskin ilmu dan kebodohan. Tanpa belajar diri bagaikan seekor katak dalam tempurung, yang tak mengetahui apa yang ada diluar sana. Maka ini menjadi syarat penting bagi anak muda agar bisa menjadi seorang yang berintelektualitas. Semakin sering membaca, meneliti, atau melakukan eksperimen, maka akan ada pengetahuan dan pengalaman baru yang didapat. Awalnya memang sulit dengan segala rintangan di zaman sekarang, namun jangan menyerah dan tetap istiqomah sampai titik keberhasilan, disitulah nanti akan terasa manisnya hasil jerih payah. Belajar dari seorang Thomas Alfa Edison, ia melakukan ribuan kali eksperimen hingga akhirnya berhasil menemukan lampu pijar. Jadi, kegagalan bukan berarti berakhir, tapi masih ada seribu jalan menuju keberhasilan.

Di samping mempelajari ilmu umum, sebagai muslim sejati jangan lupa dengan ilmu keagamaan, karna Nabi Muhammad Saw bersabda;

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah).[5]

          Hadist tersebut menjelaskan hukum menutut ilmu, yang sifatnya wajib bagi seorang muslim dan muslimah. Kemudian ulama mengatakan bahwa ilmu wajib dipelajari, yaitu ilmu agama. Di sana diajarkan cara beribadah, berakhlak yang baik, adab kepada orang tua dan orang lain, dengan hal tersebut kerohanian seseorang akan aktif sehingga tindakannya akan terkedali, karna dia tau bahwa ini ajaran tuhanya yang harus dipatuhi.

BERJIWA TANGGUH

Mencapai suatu tujuan entah itu dalam belajar, menciptakan lapangan pekerjaan, dan lainya pasti tidak akan terlepas dari rintang. Apalagi dengan problematika yang terus berkembang, sehingga kita butuh anak muda berjiwa tangguh, bermental sekeras baja untuk menghadapi rintang tersebut; tidak mudah putus asa, terjatuh bangkit lagi, istiqomah, dan tetap sabar. Sekaranglah saatnya melakukan gerakan perubahan, berubah menjadi lebih baik, lawan rasa mager, jahui rebahan, berdiri dan tataplah masa depan.

KESIMPULAN

Wahai anak muda, jangan habiskan waktu berlarut dengan aktivitas yang tidak bernilai, masih muda kok malas, rebahan, rugi dong? Iyalah, karna waktumu itu sangat mahal, masa disaat tenagamu masih kuat, cepat menghafal, dan berpikirkan kritis. Negara sekarang butuh anak muda yang berintelektualitas, tangguh, dan berakhlak mulia, di zaman yang penuh problematika ini. Namun sebelum memasuki masa muda, siapkanlah generasi penerus sejak kecil dengan memberikan ajaran yang baik dan pendidikan, sehingga ketika telah dewasa dia tinggal mengembangkan diri sesuai bakatnya.

          Jangan kamu seperti kapal Titanic! Menjadi lambang pencapaian manusia yang sangat hebat pada masanya di bidang pencapaian teknologi. Tapi apa yang mereka lupakan? Spiritualitas! Mereka lupa siapa dirinya, dimana dirinya dan mau kemana dirinya… sehingga mereka sombong dan lupa diri, akhirnya tenggelam. Apa pesannya? Tidak cukup kamu cerdas intelektual dan cerdas emosional, tanpa kecerdasan spiritualitas kamu akan tenggalam cepat atau lambat. Pelajari ini untuk kamu para anak muda dan kamu yang sedang sibuk berkompetisi.[6] (Ary Ginanjar Agustia)

Oleh: Muhammad Ghaffar Muhammadghaffar0803@gmail.com


[1] https://www.merdeka.com/jatim/makna-kalimat-beri-aku-10-pemuda-niscaya-akan-kuguncangkan-dunia-dari-presiden-soekarno-53793-mvk.html?screen=3

[2] https://www.regulasip.id/book/1393/read

[3] https://www.ef.co.id/englishfirst/kids/blog/mengapa-pendidikan-anak-sejak-dini-penting/

[4] https://youtu.be/zFr3a_15B2Y?si=sMTBdgNEVIv3e5Nk

[5] https://katadata.co.id/intan/lifestyle/642a8544849c2/8-hadits-tentang-menuntut-ilmu-keutamaan-dan-

[6] https://www.instagram.com/reel/C10W3aDSJE2/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *