8D61825C-E313-4B8D-A433-145AD0CDC958

Author(s)          : Alya Salma Salsabila

Institution         : Universitas Jenderal Achmad Yani

1. Wilayah Laut Berkurang, Nelayan Terpinggirkan

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi nelayan akibat ekspansi tambak laut adalah hilangnya wilayah tangkap ikan. Area yang sebelumnya menjadi tempat nelayan mencari ikan kini telah diubah menjadi tambak yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan besar.

Akibatnya, nelayan harus melaut lebih jauh untuk mendapatkan hasil tangkapan yang layak. Hal ini tidak hanya meningkatkan biaya operasional, seperti bahan bakar dan peralatan, tetapi juga meningkatkan risiko keselamatanmereka di laut.

Menurut beberapa laporan, sekitar 85% nelayan mengalami penurunan hasil tangkapan hingga 50% setelah wilayah mereka diubah menjadi tambak laut. Ini menjadi pukulan berat bagi mereka yang bergantung sepenuhnya pada laut untuk mencari nafkah.

2. Kerusakan Ekosistem Pesisir

Tambak laut sering kali berdampak buruk terhadap lingkungan. Banyak tambak dibangun di atas hutan bakau, yang merupakan habitat penting bagi berbagai spesies laut dan berfungsi sebagai pelindung alami dari abrasi dan badai.

Selain itu, tambak juga menghasilkan limbah organik dan bahan kimia yang dapat mencemari air laut, menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan laut serta mengganggu keseimbangan ekosistem. Jika ini terus dibiarkan, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh nelayan tetapi juga oleh masyarakat luas yang bergantung pada ekosistem pesisir.

3. Ancaman bagi Keberlanjutan Profesi Nelayan

Dengan semakin sulitnya menangkap ikan dan meningkatnya biaya operasional, banyak anak muda di desa nelayan enggan meneruskan profesi ini. Mereka melihat pekerjaan sebagai nelayan semakin tidak menjanjikan dan berisiko tinggi.

Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin profesi nelayan tradisional akan semakin ditinggalkan, dan komunitas pesisir akan kehilangan salah satu identitas serta sumber kehidupan mereka.

Siapa yang Diuntungkan?

Salah satu pertanyaan besar yang muncul adalah: Siapa sebenarnya yang paling diuntungkan dari tambak laut?

Dalam banyak kasus, keuntungan terbesar justru dinikmati oleh perusahaan-perusahaan besar yang mengelola tambak. Sementara itu, nelayan kecil justru semakin kesulitan bersaing dan mendapatkan akses terhadap sumber daya laut.

Di sisi lain, tambak laut memang berpotensi meningkatkan produksi pangan, terutama dalam hal budidaya ikan dan udang. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, manfaat ini bisa menjadi bencana lingkungan dan sosial yang berkepanjangan.

Solusi: Menyeimbangkan Ekonomi dan Ekologi

Meskipun tambak laut membawa tantangan besar, bukan berarti tidak ada solusi. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memastikan pembangunan tambak laut tetap berkelanjutan tanpa mengorbankan nelayan dan ekosistem pesisir:

✅ Pembangunan Tambak Berkelanjutan
Tambak harus dirancang dengan mempertimbangkan keseimbangan ekologi. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan sistem budidaya ramah lingkungan yang tidak merusak ekosistem sekitar.

✅ Melibatkan Nelayan dalam Pengambilan Keputusan
Kebijakan terkait tambak laut harus melibatkan komunitas nelayan sebagai pihak yang paling terdampak. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan solusi yang adil dan tetap memiliki akses terhadap sumber daya laut.

✅ Restorasi Ekosistem Pesisir
Hutan bakau dan terumbu karang yang rusak akibat tambak perlu direhabilitasi. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem serta memastikan keberlanjutan sumber daya ikan bagi generasi mendatang

Tambak laut memang memiliki potensi besar dalam meningkatkan produksi pangan dan perekonomian. Namun, jika tidak dikelola dengan bijak, dampaknya bisa sangat merugikan nelayan dan lingkungan pesisir.

Masyarakat dan pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan terkait tambak laut tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, tetapi juga memberikan perlindungan dan keberlanjutan bagi komunitas nelayan yang telah bergantung pada laut selama bertahun-tahun.

💬 Apa pendapat kamu tentang tambak laut? Haruskah dikembangkan lebih luas atau perlu pengelolaan lebih ketat? Yuk, diskusi di kolom komentar! 🚀

#SaveLaut#NelayanSungaiBatu#TambakLaut#GenZPeduli#ekologi #penangmalaysia#tambakanlautpenang#universitysainsmalaysia#unjani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *