Suara Nelayan Sungai Batu Penang: Perjuangan di Tengah Proyek Pembangunan

Author(s) : Nova Ahmad Tamimi
Institution : Universitas Jenderal Achmad Yani
Penang, Malaysia—Sungai Batu, sebuah kawasan pesisir yang dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan hasil lautnya, kini menghadapi tantangan besar. Para nelayan di wilayah ini merasa terancam oleh proyek pembangunan yang mereka yakini akan merusak mata pencaharian mereka.
Nelayan dan Ancaman Proyek Pembangunan
Para nelayan tradisional di Sungai Batu telah menggantungkan hidup mereka pada laut selama bertahun-tahun. Namun, proyek reklamasi dan pembangunan di daerah pesisir semakin mengurangi ruang bagi mereka untuk mencari ikan. Beberapa nelayan mengungkapkan bahwa hasil tangkapan mereka menurun drastis akibat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh proyek-proyek tersebut.
Salah satu nelayan yang diwawancarai menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak jangka panjang pembangunan ini. “Dulu, kami bisa menangkap ikan dengan mudah, tetapi sekarang semakin sulit. Air laut menjadi lebih keruh, dan beberapa spesies ikan mulai berkurang,†ungkapnya.
Dampak Lingkungan dan Sosial
Selain merugikan ekonomi para nelayan, proyek pembangunan ini juga berdampak pada ekosistem laut. Kerusakan terumbu karang dan hilangnya habitat ikan menjadi ancaman serius bagi keseimbangan lingkungan.
Dari segi sosial, banyak keluarga nelayan bergantung sepenuhnya pada hasil tangkapan. Jika situasi ini terus berlanjut, mereka mungkin harus mencari pekerjaan lain yang belum tentu sesuai dengan keahlian mereka. Beberapa nelayan bahkan mempertimbangkan untuk berpindah ke daerah lain demi bertahan hidup.
Harapan Nelayan untuk Masa Depan
Para nelayan berharap ada solusi yang dapat melindungi kepentingan mereka tanpa harus mengorbankan pembangunan. Mereka menyerukan kepada pemerintah dan pihak terkait untuk memperhatikan suara mereka dan mencari jalan tengah yang adil.
Salah satu solusi yang mereka usulkan adalah adanya kompensasi yang layak bagi nelayan yang terdampak serta penerapan kebijakan pembangunan yang lebih ramah lingkungan. “Kami bukan menolak pembangunan, tetapi kami ingin hak kami sebagai nelayan tetap dihormati,†ujar seorang nelayan lainnya.
Kesimpulan
Perjuangan nelayan Sungai Batu adalah cerminan dari banyak komunitas pesisir lainnya yang menghadapi dilema serupa. Di satu sisi, pembangunan penting untuk kemajuan ekonomi, tetapi di sisi lain, keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat juga harus menjadi prioritas.
Kini, keputusan ada di tangan pemangku kebijakan: akankah mereka mendengarkan suara para nelayan dan mencari solusi yang berkelanjutan, ataukah kepentingan pembangunan akan terus mengorbankan mata pencaharian tradisional ini.
#penangmalaysia#tambakanlautpenang#universitysainsmalaysia#unjani