Nova Ahmad Tamimi: Suara Nelayan Sungai Batu yang Tergusur Pembangunan

Nova Ahmad Tamimi, mahasiswa Universitas Jenderal Ahmad Yani, menyaksikan sendiri bagaimana kehidupan nelayan di Sungai Batu, Penang, perlahan terhimpit oleh pembangunan. Ia berdiri di tepi pantai, melihat wajah-wajah lelah para nelayan yang menggantungkan hidup pada laut—laut yang kini mulai menjauh dari mereka.
“Airnya sudah tidak sejernih dulu. Ikan semakin sulit didapat,†ujar seorang nelayan yang ditemui Nova. Pembangunan pesisir dan reklamasi telah mengubah ekosistem, membuat hasil tangkapan menurun drastis. Para nelayan kebingungan, tak tahu harus berbuat apa.
Nova melihat bahwa ini bukan sekadar masalah ekonomi, tapi juga identitas. Laut adalah rumah bagi para nelayan, bukan sekadar tempat mencari nafkah. Namun, proyek-proyek besar datang tanpa memperhitungkan dampaknya bagi mereka yang telah mengandalkan laut selama puluhan tahun.
Sebagai mahasiswa, Nova berharap ada kebijakan yang lebih berpihak pada masyarakat pesisir. “Pembangunan memang perlu, tapi harus ada keseimbangan. Jangan sampai mengorbankan mereka yang sudah lebih dulu hidup di sini,†katanya.
Suara para nelayan terus menggema. Tapi akankah ada yang mau mendengarnya? Atau mereka hanya akan menjadi bagian dari cerita yang terlupakan?
https://www.instagram.com/reel/DGc2BGhzFAR/?utm_source=ig_web_copy_link
#penangmalaysia#tambakanlautpenang#universitysainsmalaysia#unjani